Tim pokja kompos dan bank sampah SMP Joannes Bosco Yogyakarta, bersama siswa-siswi sedang mencampur sampah organik yang berupa daun-daun kering dan daun basah untuk dijadikan pupuk kompos. Untuk mempercepat proses pengomposan kami menambahkan starter bakteri EM4, starbio atau Mikro organisme lokal. Proses pengomposan bisa berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Proses ini biasa disebut juga dekomposisi atau penguraian. Hasil dari pupuk kompos tersebut digunakan sebagai media tanam tanaman hias, taman-taman perumahan dan kebun toga yang ada di sekolah.
Di SMP Joannes Bosco Yogyakarta memiliki tumbuhan, pepohanan yang banyak dan menghasilkan sumber melimpah untuk dijadikan sebagai pupuk organik. Maka dari itu, pemanfaatan daun-daun yang ada dilingkungan sekolah sebagai pupuk kompos sangat bermanfaat. Manfaat menggunakan pupuk kompos aspek ekonomi penghematan biaya transportasi dan penimbunan limbah, Mengurangi volume atau ukuran limbah. Aspek lingkungan yaitu, Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah serta pelepasan gas metana dari sampah organik yang dapat membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah. Dapat mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.